Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
Dengan demikian, proses metabolisme enzim terjadi setiap hari di dalam tubuh kita. Metabolisme enzim ini ditandai oleh hadirnya sekumpulan reaksi kimia yang memastikan terjaganya kelangsungan hidup. Reaksi-reaksi tersebut meliputi sintesis molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil (anabolisme) dan penyusunan molekul besar dari molekul yang lebih kecil (katabolisme). Beberapa reaksi kimia tersebut misalnya respirasi, glikolisis, dan protein sintesis.
Bila suatu reaksi kimia akan berjalan lebih cepat dengan adanya asupan energi dari luar (umumnya pemanasan), reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh manusia pun juga diikuti dengan pemberian panas dari luar. Sebagai contoh: pembentukan urea yang semestinya membutuhkan suhu ratusan derajat Celcius dengan katalisator logam, hal tersebut tidak mungkin terjadi di dalam suhu tubuh fisiologis manusia, yaitu sekitar 37 derajat Celcius.
Dengan adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis manusia. Enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar.
Enzim pun menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal, dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh makhluk hidup. Dengan demikian, proses metabolisme di dalam tubuh makhluk hidup dapat berlangsung dengan lebih cepat dan hemat energi sehingga dapat menopang kehidupan secara optimal.
Melihat fungsi dan nilainya tersebut, kualitas enzim berperan penting bagi kesehatan manusia. Seseorang akan sehat apabila enzim yang ada dalam tubuhnya bisa berfungsi secara optimal. Lebih khusus lagi, kesehatan kita bergantung pada sebaik apa kita menghemat penggunaan enzim. Sejumlah kebiasaan buruk, semacam mengonsumsi zat adiktif, pewarna buatan, rokok, pengawet, ataupun minuman beralkohol, akan mengganggu optimalisasi kinerja enzim. Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman tersebut, cadangan enzim akan di kerahkan untuk mengurainya, termasuk enzim pangkal, yang pada akhirnya akan menganggu proses enzim lainnya dan timbul gangguan kesehatan.
Komentar