Kaki gajah, atau lymphatic filariasis, merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi cacing Filariodidea (filaria) dan menginfeksi kelenjar getah bening. Untuk menjangkit tubuh seseorang, cacing tersebut masuk melalui perantara nyamuk. Penyakit tersebut umum ditemukan di wilayah beriklim tropis, termasuk Indonesia. Meski demikian, penyakit kaki gajah bukan berarti tidak bisa Anda cegah. Untuk pembahasan terkait dengan gejala dan pencegahan kaki gajah, Anda bisa simak ulasannya berikut ini. Selamat membaca!
Bagaimana Persebaran Penyakit Kaki Gajah Terjadi
Negara tropis seperti Indonesia merupakan tempat yang ideal untuk nyamuk berkembang biak. Karena itu, penduduk yang tinggal di kawasan ini memang rentan terserang berbagai penyakit yang penularannya terjadi lewat gigitan nyamuk, termasuk kaki gajah. Jika nyamuk menghisap darah orang yang sudah terinfeksi cacing filaria, maka cacing itu akan menginfeksi nyamuk tersebut juga. Dan nyamuk yang terinfeksi tersebut pun menyebarkan cacing filaria saat hewan itu menggigit orang lain. Ketika cacing tersebut masuk, larvanya akan tinggal di pembuluh getah bening manusia sebelum tumbuh dan berkembang biak. Seekor cacing filaria dewasa dapat menghabiskan sampai 7 tahun hidup di dalam pembuluh getah bening.
Gejala Penyakit Kaki Gajah
Untuk mendeteksi gejalanya, perlu diketahui penyakit kaki gajah tersebut sudah berada pada fase apa.
- Fase tanpa gejala.
- Fase akut.
- Fase kronis.
Begitu seseorang terinfeksi, gejala penyakit ini tidak akan langsung muncul. Meski demikian sebenarnya kerusakan pada sistem aliran getah bening dan limpa sudah terjadi, sehingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh seseorang.
Fase ini ditandai dengan terjadinya peradangan di kelenjar dan pembuluh getah bening, serta kulit. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi jika kondisinya sudah kronis, sampai akhirnya muncul gejala kaki gajah yang sudah dikenal. Selain itu, gejala lainnya juga meliputi demam dan pembengkakan pada bagian tungkai kaki maupun kantung zakar.
Gejala yang timbul di fase kronis meliputi pembengkakan jaringan limfa serta penebalan pada kulit kaki dan kulit buah zakar. Sedangkan pada pasien wanita, gejala yang timbul bisa jadi termasuk pembengkakan organ kelamin dan payudara.
Pencegahan Penyakit Kaki Gajah
Dengan mempertimbangkan bahwa penularan penyakit ini terjadi lewat gigitan nyamuk, maka Anda bisa melakukan langkah pencegahan kaki gajah dengan menghindari gigitan hewan tersebut. Apalagi di saat pagi dan sore hari. Untuk menghindari gigitan nyamuk, bersihkan lingkungan tempat tinggal Anda agar tidak ada nyamuk yang bersembunyi dan bersarang, tidur dengan memasang kelambu, mengoleskan krim anti nyamuk pada bagian kulit yang tidak tertutup pakaian, dan mengenakan pakaian panjang ketika beraktivitas di luar.
Mengkonsumsi obat cacing secara teratur pun dapat membantu membunuh larva cacing yang sudah masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan bagi seseorang yang sudah didiagnosis dengan penyakit kaki gajah, maka mengkonsumsi obat anti-parasit (misal ivermectin dan albendazole), maupun mengonsumsinya bersamaan dengan diethylcarbamazine (DEC), juga dianjurkan untuk menyingkirkan mikrofilaria dari dalam darah. Untuk menyingkirkan cacing filaria dewasa, obat seperti doxycycline juga dapat digunakan.
Pengobatan Penyakit Kaki Gajah
Pada dasarnya, cara untuk mengobati penyakit ini perlu dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter Anda. Dengan demikian, dokter pun dapat meresepkan obat dan memberikan penanganan yang sesuai dengan diagnosis Anda. Misalnya pengobatan DEC tahunan untuk membasmi cacing di dalam darah agar dapat menghindari infeksi lanjutan dan menghentikan penularan penyakit kepada orang lain.
Itulah beberapa informasi penting terkait penyakit kaki gajah. Semoga bermanfaat dan semoga Anda selalu sehat!
Komentar