Untuk mengoptimalkan kerja enzim di dalam tubuh, kita harus melakukan proses pengunyahan yang banyak pada saat mengonsumsi makanan, khususnya pada saat mengonsumsi makanan "berat". Proses pengunyahan yang optimal akan menjadikan makanan tercampur dengan enzim yang ada di ludah. Nantinya akan mengurangi beban kerja lambung sehingga tidak terlalu berat.
Namun sebaliknya, proses makan yang tergesa-gesa, yang berakibat pada terlalu cepatnya dan minimnya proses pengunyahan, akan membuat enzim tidak bekerja optimal sehingga berpotensi mendatangkan berbagai macam penyakit. Secara spesifik, proses makan yang terlalu cepat dan pengunyahan yang terlalu minim, akan menimbulkan dua efek negatif yang berkaitan erat dengan enzim.
Pertama, terganggunya proses pencernaan. "Proses pencernaan makanan mirip dengan pengolahan bahan baku di sebuah pabrik. Ada tahap-tahap yang harus dilewati, di mana setiap tahap memiliki prosedur-prosedur baku, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan hasil produksi. Pelanggaran prosedur dari satu tahap pada gilirannya akan memengaruhi tahap-tahap selanjutnya". Sama halnya saat kita makan dengan tergesa-gesa, proses pengunyahan dan reaksi enzim pencernaan tidak akan berjalan optimal. Kondisi tersebut akan menimbulkan beban pada proses berikutnya. Kemudian lambung akan bekerja keras untuk menerima makanan yang tidak dikunyah dengan sempurna. Hal ini akan merangsang produksi asam lambung yang berlebih. Jika hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama, lambung akan mengalami kerusakan dan kerja usus menjadi terganggu. Enzim dan penyerapan pun tidak akan berfungsi efektif. Efek selanjutnya adalah terjadi kelebihan lemak, meningkatnya kadar kolesterol, dan aneka macam penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kanker.
Kedua, proses makan yang keliru (jumlah dan ukuran makanan yang berlebihan) akan mengakibatkan kinerja alat pencernaan menjadi tidak optimal. Karena jumlah dan ukuran makanan yang masuk tidak proporsional dengan alat pencernaan, maka jumlah enzim yang diproduksi pun tidak tepat dan tidak sesuai dengan lingkar usus. Akibatnya, proses pemerasan sari-sari makanan yang menggunakan gerakan peristaltik usus menjadi tidak baik. Akhirnya, tubuh tidak mendapatkan unsur-unsur terbaik dari makanan yang masuk. Itulah mengapa, ada orang yang makannya bergizi dan enak-enak, tetapi tubuhnya jauh dari sehat. Hal ini disebabkan karena nilai gizi yang diserap oleh tubuh tidak seimbang dengan asupan makanan yang dikonsumsi.
Komentar