Menurut BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), suplemen adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau hewan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fungsi tubuh normal dalam jumlah terkonsentrasi.
Di zaman sekarang ini, semakin menjamurnya suplemen-suplemen yang dijual di toko obat maupun secara online. Suplemen tersebut mudah didapatkan walaupun tanpa resep dokter. Sebenarnya suplemen itu bukan obat untuk mengobati suatu penyakit, suplemen hanya bisa mengurangi risiko terjadinya sesuatu penyakit. Suplemen terdiri atas tiga komponen penting, yaitu vitamin, mineral, dan suplemen makanan lainnya.
Vitamin dibagi dua macam, yaitu vitamin larut lemak antara lain vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin lainnya adalah vitamin larut air, yaitu vitamin B dan C. Jumlah yang dibutuhkan untuk tubuh manusia hanya sedikit, tetapi penting untuk membentuk sel darah, membuat hormon, serta enzim, yang selanjutnya dipakai untuk pencernaan dan fungsi penting lainnya. Vitamin tidak membentuk energi atau kalori. Namun vitamin berperan dalam proses pembentukan energi. Sedangkan multivitamin adalah suplemen yang mengandung tiga atau lebih vitamin dan beberapa mineral. Vitamin dan mineral yang terkandung, memiliki takaran yang masih dapat ditoleransi, sehingga tidak berisiko buruk terhadap kesehatan bila dikonsumsi sesuai aturan.
Mineral adalah senyawa-senyawa an-organik yang termasuk dalam mikronutrien, atau zat-zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk beragam fungsi tubuh normal. Mineral sangat dibutuhkan untuk kontraksi otot, keseimbangan elektrolit tubuh, pembentukan darah dan tulang, serta proses pembuatan energi. Jenis mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, antara lain: kalsium, magnesium, kalium, fosfor, klor, natrium, dan sulfur. Sedangkan mineral lain yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu: besi, seng, kromium, tembaga, dan yodium. Mengkonsumsi mineral harus seimbang sesuai dosis yang dianjurkan dokter.
Suplemen makanan selain vitamin dan mineral (nonvitamin nonmineral) adalah antioksidan, asam amino, asam lemak, enzim, serat, herbal, steroid, serta bahan-bahan dari tanaman, misalnya klorofil. Antioksidan adalah bahan yang bisa meniadakan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat. Vitamin C dan E juga berfungsi sebagai antioksidan. Betakaroten di dalam wortel, tomat atau jeruk juga merupakan antioksidan.
Ribuan macam suplemen bisa Anda jumpai di toko-toko mana saja. Tetapi
ingat, pertimbangkan baik-baik kegunaan, keamanan, serta harganya,
sebelum Anda mengkonsumsinya. Berikut ini tips cara memilih suplemen yang tepat:
- Anda harus benar-benar cermat, karena banyak kemasan suplemen yang dibuat semenarik mungkin, tetapi dosisnya sering berlebihan.
- Pelajari seksama aturan mengkonsumsinya. Ingatlah bahwa mengkonsumsi suplemen dalam takaran besar bisa berbahaya.
- Bila mengkonsumsi antioksidan yang terdiri atas vitamin C, dan E. Kadar vitamin C jangan melebihi 1.000 mg, vitamin E harus dibawah 400 IU setiap hari.
- Biasakan mengkonsumsi suplemen bersamaan dengan makan atau sesudah makan. Penyerapan di usus menjadi lebih baik ketika suplemen diminum berbarengan dengan pencernaan karbohidrat, protein, dan lemak.
- Wanita hamil, orang lanjut usia, atau yang berpenyakit lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen.
Anjuran penggunaan suplemen secara umum:
* Ibu Hamil : kalsium, zat besi, asam folat
* Remaja : kalsium, zat besi, multivitamin, mineral
* Orang tua : multivitamin, mineral, kalsium, vitamin D, vitamin B12
* Perokok : vitamin C
* Vegetarian : kalsium, vitamin D, zat besi, vitamin B12
Berikut adalah daftar beberapa vitamin & mineral serta batasan yang diperbolehkan terkandung didalam suplemen berdasarkan keputusan BPOM RI nomor HK.00.05.23.3644
Komentar