Kontroversi mengenai halal atau tidaknya vaksin masih cukup gencar di kalangan masyarakat Indonesia. Nyatanya, cakupan imunisasi di Indonesia per tanggal 17 September 2018 baru mencapai 49,7% dari target 85% yang dipasang oleh Kemenkes. Ada banyak kendala yang membuat hasil cakupan ini agak rendah dari yang diharapkan. Beberapa di antaranya adalah kendala kondisi geografis di mana petugas vaksin mengalami kesulitan untuk mencapai daerah-daerah pelosok dan terpencil sehingga vaksinasi membutuhkan waktu yang lebih lama.
Kendala lain yang tidak bisa dipungkiri adalah perdebatan antara pro vaksin dengan kaum anti vaksin dengan segala argumennya yang membuat target vaksin jadi sulit untuk dicapai. Padahal, vaksin MR yang diberikan adalah untuk mencegah penyebaran campak dan juga Rubella yang membahayakan terutama untuk anak-anak. Terlepas dari polemik program imunisasi di Indonesia, yuk mengenal lebih jauh tentang apa itu penyakit Rubella atau campak Jerman.
Apa itu penyakit Rubella?
Rubella merupakan penyakit campak yang disebarkan oleh virus dan memiliki gejala umum seperti misalnya muncul ruam merah pada permukaan kulit. Penyakit ini bisa terjangkit pada tubuh orang dewasa namun umumnya lebih sering tertular pada anak-anak. Data dari Kementerian Kesehatan dari tahun 2010 hingga 2017 di Indonesia terdapat sekitar 27.834 kasus yang terjadi dan dilaporkan. Pencegahan penyebaran penyakit Rubella dilakukan dengan memberikan vaksinasi yang tidak hanya dilakukan di Indonesia saja namun juga dilakukan di seluruh dunia. Vaksinasi MR yang diberikan untuk mencegah virus ini berhasil membasmi campak dan Rubella di negara-negara Barat pada tahun 2002 dan 2009, sehingga sudah terbukti vaksin memiliki manfaat.
Penyebaran penyakit Rubella sangat mudah karena virus ini bisa ditularkan melalui butiran air ludah. Artinya seseorang yang membawa virus Rubella apabila bersin atau batuk-batuk bisa menularkan virusnya kepada orang-orang di sekitarnya yang berpindah melalui udara. Penularan lainnya juga bisa terjadi ketika menggunakan alat makan yang sama, melakukan kontak dengan mata, hidung, mulut, atau menyentuh barang yang terkontaminasi oleh virus Rubella.
Gejala terjangkit penyakit Rubella
Anak-anak yang terjangkit penyakit Rubella umumnya mengalami gejala yang lebih ringan dibandingkan orang dewasa yang kena. Namun tidak semua orang yang membawa virus Rubella menunjukkan gejala penyakit namun masih bisa menularkannya ke orang lain. Karena itulah Rubella adalah penyakit yang patut untuk diwaspadai dengan cermat. Berikut adalah gejala umum penyakit Rubella:
- Demam
- Sakit kepala
- Hidung yang tersumbat
- Nafsu makan rendah
- Mata memerah
- Kelenjar limpa pada leher dan telinga terlihat membengkak
- Muncul ruam kemerahan dengan bintik bintik yang biasanya muncul dari wajah kemudian menyebar ke badan, tangan, dan kaki.
- Sendi terasa nyeri terutama pada remaja wanita
Virus Rubella biasanya membutuhkan waktu 5 hari sampai 1 minggu untuk menyebar ke seluruh tubuh. Pada hari pertama hingga hari kelima setelah ruam muncul adalah periode dengan resiko tertinggi virus bisa menyebar. Jika terjadi gejala seperti di atas segera bawa anak atau keluarga Anda ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Rubella pada ibu hamil
Secara umum gejala yang ditimbulkan oleh Rubella lebih ringan dibandingkan dengan campak biasa. Namun resikonya lebih besar ketika penyakit ini tertular pada ibu yang sedang hamil. Jika tertular pada ibu hamil dengan usia kandungan di bawah 5 bulan, virus Rubella menyebabkan potensi yang tinggi terjadi Congenital Rubella Syndrome (CRS) hingga menyebabkan kematian bayi dalam kandungan. Data dari WHO menyebutkan bahwa setiap tahunnya rata-rata ada 100.000 bayi yang lahir dengan kondisi CRS. Sindrom ini bisa menyebabkan cacat pada bayi seperti misalnya tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, kerusakan organ, diabetes 1, pembengkakan otak, dan cacat bawaan lainnya
Komentar