Asam urat alias gout merupakan penyakit sendi yang terjadi karena tingginya kadar asam urat di dalam darah. Apabila asam urat bisa larut dalam darah dan keluar lewat urin pada kondisi normal, pasien yang mengalami gejala asam urat dan mengidap kondisi ini menghasilkan terlalu banyak asam urat dan tubuh tidak bisa membuang kelebihan tersebut. Akibatnya, asam urat pun menumpuk di dalam tubuh pasien.
Penumpukan asam urat tersebut lantas akan membentuk kristal pada sendi. Akibatnya, sendi pun mengalami nyeri dan bengkak. Selain itu, kristal asam urat pun dapat terbentuk di saluran kemih dan ginjal, yang mengakibatkan gangguan fungsi ginjal atau membentuk batu di saluran kemih.
Meskipun penyakit ini diakibatkan hiperurisemia, atau kadar asam urat yang tinggi di dalam darah, sebenarnya tidak semua penderita hiperurisemia juga terserang asam urat. Bahkan, fakta menunjukkan kalau hanya sepertiga pasien hiperurisemia saja yang terserang penyakit ini.
Mengenal Gejala Asam Urat
Lantas, seperti apa gejala asam urat? Umumnya, pasien akan mengalami nyeri sendi akut (dalam waktu singkat) yang mendadak, lantas hilang dalam beberapa hari. Rasa nyeri tersebut akan kembali setelah beberapa bulan, bahkan sampai setahun kemudian.
Untuk beberapa kasus, penderita penyakit ini pun mengalami gejala kronis lantaran serangan asam urat yang berulang dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk pasien asam urat akut, rasa nyeri hanya timbul dan terasa pada satu atau beberapa sendi. Misalnya jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut. Selama dua hari pertama, gejala tersebut akan terasa parah, dan dapat berlangsung sampai 10 hari. Rasa nyeri pun dapat muncul mendadak di malam hari.
Di samping itu, sendi yang mengalami nyeri akan menjadi bengkak, merah, dan terasa sangat sakit walaupun hanya disentuh sedikit. Pasien dengan asam urat akut pun bisa mengalami demam ketika nyeri datang menyerang. Sementara itu, pasien dengan asam urat kronis akan mengalami nyeri yang diikuti dengan radang sendi.
Gejala asam urat kronis ini terjadi berulang dan bisa menyebabkan kerusakan yang permanen pada sendi sehingga sendi tak bisa lagi bergerak secara normal. Bagian sendi yang diserang nyeri biasanya pada jempol kaki, siku, tumit, pergelangan tangan, dan jari tangan.
Pengobatan Asam Urat oleh Dokter
Untuk menangani asam urat, dokter akan memberikan obat-obatan yang gunanya adalah untuk meringankan gejala asam urat serta mencegah agar sakit tak kambuh lagi. Biasanya, jenis obat yang diresepkan dokter adalah OAINS atau obat anti-inflamasi nonsteroid, dan colchicine. Apabila pasien tidak bisa mengonsumsi kedua jenis obat tersebut, kortikosteroid akan diberikan oleh dokter.
Untuk pasien yang sudah mengalami serangan asam urat beberapa kali dalam setahun, atau merasakan nyeri hebat karena asam urat, dokter akan membuat resep untuk obat lain guna mencegah terjadinya komplikasi.
Jenis obat yang diresepkan biasanya adalah allopurinol yang menghambat produksi asam urat di dalam tubuh. Selain itu ada juga probenecid yang membantu tubuh membuang asam urat berlebih dari dalam tubuh.
Agar serangan tak kembali, dokter juga akan menyarankan pasien untuk menghindari konsumsi makanan tinggi kandungan purin yang menyebabkan asam urat berlebih, mengurangi minuman yang mengandung banyak gula, dan menjauhi alkohol.
Asupan protein yang tinggi pun dianjurkan, seperti dengan mengonsumsi susu rendah lemak, dan berolahraga secara teratur. Dengan begitu, berat badan ideal pasien pun dapat dicapai dan senantiasa dijaga, yang pastinya juga akan menguntungkan kondisi tubuh secara keseluruhan.
Social Media